Foto : Istimewa
BENGKALIS, Suaraaspirasi.com – Sebuah kota yang terus berusaha menegakkan kembali irama ekonominya, Bengkalis menemukan secercah cahaya melalui sebuah kolaborasi sederhana namun bermakna.
Forum Wartawan Riau Pos Grup (FW-RPG) bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut Syariah Negeri Junjungan (ISNJ) menghadirkan sebuah bazar UMKM yang bukan sekadar wadah berjualan, tetapi ruang tempat harapan, keberanian, dan kepedulian saling bertemu dalam satu tarikan napas.
Selama sebulan penuh, Lapangan Bandar Sri Laksamana sebuah titik yang biasanya menjadi ruang publik harian bertransformasi menjadi pusat interaksi yang hangat. Lampu-lampu tenda menyala sebagai saksi pertemuan antara kreativitas para pelaku usaha, semangat hidup masyarakat, dan empati yang mengalir bagi saudara-saudara di Palestina serta penyintas bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Empat puluh pelaku UMKM hadir membawa karya terbaik mereka. Kuliner kaki lima yang menggugah indera perasa, fesyen yang memadukan tradisi dan gaya urban, kerajinan yang lahir dari tangan-tangan sabar, hingga wahana permainan yang memancarkan tawa anak-anak, semuanya menghadirkan suasana yang lebih dari sekadar kegiatan ekonomi. Ada rasa kebersamaan yang tumbuh di antara lapak dan langkah para pengunjung.
Di kedalaman momen itulah terlihat bahwa UMKM bukan sekadar sektor pendukung, melainkan poros yang membuat roda ekonomi rakyat terus berputar.
Bazar yang mengangkat tema “Membangun Ekonomi Umat dan Peduli Sesama” berlangsung dari 1 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026, menjadi jembatan menuju pergantian tahun yang diwarnai kolaborasi dan solidaritas.
“Kita mulai hari ini. Sebuah ruang bagi UMKM untuk tumbuh dan menunjukkan martabat mereka,” ujar Ketua Panitia, Abu Kasim, yang juga memimpin FW-RPG Bengkalis.
Ucapannya tenang, namun kuat, menggambarkan kesadaran bahwa kegiatan ini hadir bukan hanya demi perputaran transaksi, tetapi demi menumbuhkan kembali keberanian ekonomi masyarakat.
Antusiasme peserta menjadi bukti bahwa ruang seperti ini sangat dibutuhkan. Sepuluh tenda yang diolah menjadi 40 lapak terisi penuh. Pedagang kaki lima turut meramaikan, membawa harapan untuk menutup tahun dengan peluang baru.
“Pengunjung akan menemukan produk unggulan yang ditampilkan dengan kreativitas khas UMKM Bengkalis,” tambah Abu Kasim, menegaskan bahwa kualitas lokal memiliki tempat yang pantas dalam lanskap ekonomi modern.
Kolaborasi FW-RPG dan Dema ISNJ lahir dari keyakinan bahwa pemulihan pasca pandemi membutuhkan lebih dari sekadar modal, ia membutuhkan ekosistem yang hangat, adaptif, dan inklusif. Karena itu, bazar beroperasi setiap hari mulai 10.00 hingga 23.00 WIB, memberi napas panjang bagi interaksi ekonomi yang tumbuh dari pagi hingga malam.
Menutup pernyataannya, Abu mengingatkan: “Tahun mendatang tidak akan mudah. Kita membutuhkan UMKM yang berdaya, tangguh, dan terus bergerak. Masa depan ekonomi rakyat dibangun dari kekuatan mereka kekuatan yang lahir dari keberanian dan kebersamaan.”.**
Eksplorasi konten lain dari suaraaspirasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.







