![]() |
| Foto : Cangkang Kelapa Sawit |
SIAK, Suaraaspirasi.com – PT. BESTI salah satu perusahaan pembeli cangkang sawit yang Stockpilenya berada pada Kawasan Pelabuhan PELINDO Regional 1 Terminal Peti Kemas Perawang. Diduga cangkang yang dibeli tersebut berasal dari supplayer nakal hasil penggelapan dan buangan supir truk pengangkut yang nakal.
Menurut informasi yang dihimpun oleh Tim awak media dilapangan bahwa PT. BESTI merupakan perusahan baru, yang bergerak di bidang cangkang kelapa sawit milik dua pengusaha cangkang sawit yang bernama Indra Chan dan Vinxen selaku Komisarisnya pada Perusahaan tersebut.
![]() |
| Foto : Tim Awak Media Dan LSM Forkorindo Saat Investigasi Lapangan Bersama Pegawai PT.BESTI dan Pengurus SPTI |
Dari hasil investigasi dan pantauan langsung dilapangan oleh team LSM Forkorindo Kabupaten Siak, beserta beberapa awak media yang tergabung pada Aliansi Berkarya media cetak dan online dan awak media lainnya, didapatkan informasi bahwa diduga kuat telah terjadi permainan nakal dalam jual beli cangkang. Karena diduga cangkang tersebut hasil penggelapan atau buangan supir truk nakal, yang diduga dikendalikan melalui Supplayer yang mendapatkan kontrak kerjasama dengan PT. BESTI.
Mirisnya, berdasarkan pengakuan dari para oknum supir truk cangkang dan hasil investigasi di lapangan, bahwa cangkang yang mereka bawa, berasal dari berbagai lokasi yang tidak resmi yang bukan dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) saja, melainkan lebih pas disebutkan dari hasil Mafia cangkang sawit, yang berbeda-beda lokasi Seperti lokasi dari Lipat Kain, lokasi Pasir Putih, lokasi Petapahan dan lain-lainnya. Bahkan ada yang menyebut cangkang yang mereka bawa berasal dari Mafia.
“Barang dari lokasi petapahan bang,” ucap salah seorang oknum supir truk pengangkut saat di investigasi pada lokasi PT. BESTI.
“Ini barang (cangkang) dari Mafia, dari Pasir putih yang punya Pendi, “ucap supir truk pengangkut lainnya, dimana truk tersebut berada di lokasi PT. BESTI Perawang kawasan pelabuhan Pelindo.
Sementara itu, salah seorang selaku pengurus dilapangan PT. BESTI bernama Sandro ketika ditemui team LSM Forkorindo Kabupaten Siak pada Jum’at (18/08/2023), bersama beberapa awak media di kawasan Pelabuhan Pelindo Perawang mengatakan dan mengakui bahwa saat ini mereka ada menahan sekitar 15 mobil pengangkut cangkang.
“Ada sekitar 15 mobil ditahan pihak PT.BESTI dengan keperluan untuk tidak dilakukan pembongkaran karena kadar air cangkang tersebut terlalu tinggi dan itu adalah prosedur dari perusahaan kami”, terangnya.
Kemudian ketika ditanya terkait adanya pembelian cangkang yang berasal dari Mafia, atau cangkang yang tidak berasal dari Pabrik Kelapa Sawit resmi atau cangkang yang mereka tampung dari oknum sopir nakal yang segaja di kurangi dari mobil angkutan yang mereka bawa, sepertinya pihak PT.BESTI tidak mau tau tentang hal itu.
Penggelapan cangkang maupun buangan cangkang para supir truk, pegawai PT. BESTI (Sandro red) tidak mau tau terkait hal itu dan mengatakan bahwa itu urusan perusahaan yang mereka kontrak atau Supplayer. seolah-olah perusahaannya (PT. BESTI red) melegalkan aktivitas tersebut.
“Kami kontrak dengan pihak perusahaan (Supplayer), terserah dia neh mau barang (cangkang) dari pabrik mana, jadi kalau masalah tersebut ditanyalah dengan perusahaan tersebut,” ucapnya selaku pegawai yang bertanggungjawab terkait urusan cangkang di PT. BESTI tersebut.
“Kalau soal asal dari mana cangkang kelapa sawit yang dibeli Perusahaan kami (PT.BSTI red), bisa-bisa saja cangkang dari manapun tapi tidak bisa langsung, harus melalui perusahaan kontrak Supplayer yang sudah kontrak kerjasama dengan perusahaan PT.BESTI”, tutupnya saat di tanya awak media di kawasan Pelabuhan Pelindo.
Sementara itu, Ketua LSM Forkorindo Kabupaten Siak, Syahnudin yang ikut kelapangan melakukan investigasi terkait adanya permainan para Mafia cangkang sawit tersebut, mengatakan akan melakukan kajian dan mendalami serta mengumpulkan bukti-bukti lainnya, karena bisa hal itu sah-sah saja, akan mengambil sikap seperti akan mengkonsultasikan ke pihak hukum terkait permasalahan mafia cangkang tersebut bahkan sampai melaporkan secara resmi.
“Terkait maraknya mafia cangkang tersebut, kami akan melakukan kajian secara mendalam serta akan mengumpulkan bukti-bukti terkait itu, Dan sah-sah saja akan mengambil sikap misalnya akan melaporkan kepihak penegak hukum atau instansi lainnya terkait permasalahan tersebut,” tegas Syahnurdin. **A.waruwu.
Eksplorasi konten lain dari suaraaspirasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.








